Spanduk dukungan AMP West Papua Back to Family Melanesia Spearhead Grop ( Dok.AMP) |
Menurut AMP, 53 tahun, kemerdekaan West Papua terbungkam oleh kejahatan system kolonialisme dan kejahatan militeris yang hingga hari ini membuat kehidupan bangsa Melanesia di West Papua terbungkam dan terancam punah. Pencaplokan yang didasari atas kepentingan politik Indonesia dan ekonomi Amerika serikat telah memusnahkan sebagian besar Rakyat Papua dan terus menghambat populasi Orang Asli Papua, dengan operasi-operasi militer dan kebijakan-kebijakan politik Pemerintah Pusat Republik Indonesia yang diskriminatif terhadap Rakyat Papua. tulis AMP dalam keterangan pers release, Senin (18/05/2015) sore.
Dijelaskan, United
Liberalition Movement for West Papua (ULMWP) merupakan wadah representative
Rakyat Papua yang terbentuk atas penyatuan atas faksi yang berjuang untuk
kemerdekaan Papua yang dilakukan pada tanggal 1-4 Desember 2014, dengan
tujuan menegakkan kedaulatan West Papua
demi kembali kepada keluarga besar Melanesia dalam forum Melanesian Spearhead Group (MSG). Penyelamatan atas Pemusnahan
Etnis Melanesia di West Papua, merupakan tanggung jawab bersama Rakyat serta
Pemerintah Negara-negara di kawasan Melanesia.
Pengiriman militer pun hingga hari ini masih
dilakukan dengan tujuan memuluskan pembungkaman kemerdekaan West Papua 1
Desember 1961, dengan tujuan jangka panjang “Pemusnahan Etnis Melanesia” di West Papua, demi eksploitasi dan
menguasai Sumber Daya Alam (SDA) West Papua. Pembungkaman ruang-ruang public
dilakukan di seluruh wilayah Papua Barat, tepatnya 30-1 Mei 2015, terjadi
penangkapan besar-besaran, United Liberalition
Movement for West Papua (ULMWP) menyatakan, 269 aktivis telah ditahan
karena memediasi Rakyat Papua menggelar demonstrasi damai mengutuk penyerahan
kekuasaan atas UNTEA kepada Indonesia 1 Mei 1963, yang merupakan penyelewengan
hak politik Rakyat Papua yang sebelumnya telah merdeka tahun 1961. Situasi
Rakyat Papua diperparah dengan penembakan beruntun kepada Rakyat Sipil yang
dilakukan militer Indonesia di Nabire, membuat situasi Rakyat Papua kini berada
dalam kondisi DARURAT SIPIL menjelang Konferensi Tingkat Tinggi MSG (KTT MSG).
Sementara Juru Bicara AMP KK Semarang, Salatiga,
Januarius Adii Mengatakan Pembungkaman suara dukungan Rakyat Papua atas agenda
ULMWP di MSG semakin parah, Negara-negara yang berada di kawasan melanesia PNG,
Fiji, Vanuatu, Solomon Island, dan New Caledonia perlu memberikan suara demi
masa depan Rakyat Melanesia di West Papua yang sedang berada dalam
pembungkaman, penahanan, dan pembunuhan yang sangat brutal dilakukan oleh
Republik Indonesia dalam pertemuan MSG.
Lanjut Adii, Kami AMP KK Semarang, Salatiga tidak
turun jalan tetapi hanya mengelar jumpa pers sesuai dengan kondisi dan situasi
kami, Namun dibeberapa kota diseluruh Indonesia bahkan dipapua, akan Turun
jalan untuk mendukung, United
Liberalition Movement for West Papua (ULMWP) Menjadi anggota penuh di Melanesian Spearhead Group (MSG).
Usai Jumpa Pers, Jubir AMP KK Semarang, Salatiga
Januarius Adii. Dalam pembacaan pernyataan sikap, AMP KK Semarang, Salatiga
menuntut tigal hal sekaligus mewakili Rakyat Papua.
Pertama, ULMWP merupakan representasi Rakyat Papua dan Kami mendukung penuh keanggotaan West Papua bersama keluarga besar Melanesia di Melanesian Spearhead Group (MSG).
Kedua, Rakyat Papua melalui United Liberalition Movement for West Papua (ULMWP) membutuhkan dukungan yang sebesar-besarnya dari rakyat dan pemerintah Melanesia untuk bergabung bersama MSG
Ketiga, Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Fiji, Solomon Island, dan New Caledonia wajib bersuara demi membebaskan Rakyat Melanesia di West Papua dari Bahaya “Pemusnahan Etnis Melanesia.” Oleh Negara Republik Indonesia. (Bernardo Boma/OB)
Pertama, ULMWP merupakan representasi Rakyat Papua dan Kami mendukung penuh keanggotaan West Papua bersama keluarga besar Melanesia di Melanesian Spearhead Group (MSG).
Kedua, Rakyat Papua melalui United Liberalition Movement for West Papua (ULMWP) membutuhkan dukungan yang sebesar-besarnya dari rakyat dan pemerintah Melanesia untuk bergabung bersama MSG
Ketiga, Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Fiji, Solomon Island, dan New Caledonia wajib bersuara demi membebaskan Rakyat Melanesia di West Papua dari Bahaya “Pemusnahan Etnis Melanesia.” Oleh Negara Republik Indonesia. (Bernardo Boma/OB)
0 Komentar untuk "Mendukung Papua Barat Kembali ke Keluarga Melanesia, AMP KK Semarang, Salatiga Gelar Jumpa Pers."