Gubernur Provinsi Oro Gary Juffa: MSG Gagal dari Tujuan

Gubernur Provinsi Oro  Gary Juffa ( Foto Google)

Port Moresby-Salam Juang. Gubernur Provinsi Oro  Gary Juffa, mengatakan kepemimpinan MSG tidak bertindak dengan cara yang mewakili suara Melanesia, tapi panders terlalu sering untuk kekuatan eksternal.

Komentarnya muncul setelah Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengunjungi PNG minggu ini sebagai tingkat tinggi lobi mengintensifkan atas keputusan menjulang pada keanggotaan tawaran MSG oleh
Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat

Mr Juffa mengatakan Johnny Blades ia meragukan apakah para pemimpin MSG mampu membuat pikiran mereka sendiri tentang ini.

GARY JUFFA: Dari penilaian saya sendiri seluruh situasi, itu akan diseret ke diplomatik, ruang birokrasi ini di mana ia hanya dapat mengambil begitu lama. Pemerintah Indonesia juga melawan dengan mengajukan sejumlah lainnya (Indonesia) provinsi sebagai anggota MSG. Jadi mereka mengaburkan perairan juga. Benar-benar, kursi adalah Kepulauan Solomon, tapi Kepulauan Solomon akan menunda untuk PNG dan mengambil isyarat dari PNG. Itulah yang saya menduga akan terjadi. Jika Fiji dan PNG tetap diam maka tiga lainnya bisa memilih dan Papua Barat dapat diberikan pengakuan. Ingat Kepulauan Solomon melakukan itu dengan Kaledonia Baru dan Kanaks.

JOHNNY Blades: Karena kita tahu dalam MSG yang FLNKS (dari Kaledonia Baru) tampaknya dengan Vanuatu pada hal Papua Barat. Kepulauan Solomon tampaknya posisi di tengah.

GJ: Ini adalah. Banyak anggota pemerintah Kepulauan Solomon yang pro-Barat Papua. Tapi Anda tahu ada hal-hal baru naik: kebencian tumbuh dari MSG di wilayah dari negara-negara Melanesia - saya dapat memberitahu Anda ini. Saya sudah bicara dengan sejumlah pemimpin mereka, saya tidak akan menyebutkan nama-nama. Tapi mereka secara terbuka mengatakan MSG gagal tujuan dan harus dibubarkan. Saya pernah mendengar ini dari Kepulauan Solomon dan pejabat Vanuatu - mereka mengatakan bubar itu, apa gunanya? Jika itu akan berada di sana untuk didikte oleh Indonesia maka tidak ada gunanya.

JB: Jadi kekhawatiran umumnya sekitar isu Papua Barat dan bagaimana hal itu ditangani?

GJ: Tentu saja. MSG didirikan untuk memperjuangkan pandangan Melanesia dan isu-isu, bukan hanya menjadi saluran perjanjian perdagangan, dan bukan hanya menjadi muppet dan boneka dengan kehendak dan keinginan dari mengatakan Indonesia. Apa tujuan tubuh seperti itu? Itu sentimen saya dapatkan.

JB: Apakah MSG tidak membuat keuntungan di daerah lain seperti perdagangan?

GJ: Apa yang mereka perdagangan? Biskuit dan kava ... melupakannya.

JB: Ini hari-hari awal, pasti.

GJ: (Tertawa) dini hari dan kita hilang sebelum kita bahkan telah mengambil langkah pertama dalam perjalanan menuju tempat? Di mana kita seharusnya pergi? Mereka sudah menerima PACER-Plus dan Trans Pacific Partnership, dua dari perjanjian perdagangan yang paling jahat di bagian dunia, yang hanya berusaha untuk mengeksploitasi dan menjual ekonomi daerah ini. Mengapa kita tidak mengatakan apa-apa tentang itu?

JB: Bisa MSG berubah jika ada pemimpin yang berbeda di meja?

GJ: Bisa berubah, jika kita memiliki pemimpin bukan hanya politisi. Pola pikir Decolonised yang dibutuhkan di sini: orang-orang yang benar-benar dapat turun berlutut dan berhenti bermain peran tunduk mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri PNG Peter O'Neill mengatakan pemerintahnya akan mendorong Indonesia untuk menjadi anggota asosiasi dari MSG untuk mendorong partisipasi yang lebih besar dari yang 11 juta orang Papua Barat di budaya, perdagangan dan peluang investasi dengan kebiasaan-kebiasaan Melanesia .

Indonesia saat ini memiliki status pengamat di MSG.

Sumber : radionz.co.nz