Mmahasiswa Papua di Yogyakarta saat memasang spanduk bertuliskan "Papua Zona Darurat" di gerbang masuk Asrama Kamasan I Papua, Jl. Kusumanegara, Yogyakarta. Foto: MS. |
Yogyakarta-Salam Juang -- Aliansi Mahasiswa Papua 9AMP) komite kota Yogyakarta hari ini, Senin (11/04/15) gelar Posko Papua Zona Darurat, bertempat di Asrama Kamasan I Papua, Jl. Kusumanegara, Yogyakarta.
Ketua AMP kota Yogyakarta, Abbi Douw kepada majalahselangkah.com menjelaskan, kondisi Papua saat ini dalam situasi kritis dan sangat terpuruk dalam sisi penegakan hak asasi manusia, kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat seperti demonstrasi damai menuntut kemerdekaan Papua, hingga kepada pembunuhan oleh orang tak dikenal terhadap aktivis-aktivis rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat bila hidupnya tidak berakhir di penjara.
"Tertutupnya semua sendi penopang implementasi sistem demokrasi dari negara kolonial Indonesia di Papua sangat kontras dengan kampanyenya pada dunia sebagai negara yang menjungjung demokrasi. Papua dikhususkan dalam implementasi demokrasi dan penegakan HAM," jelas Douw menjelaskan mengapa Posko Papua Zona Darurat didirikan.
Dijelaskan Douw, Posko Papua Zona Darurat akan menjadi dapur informasi seputar perkembangan perjuangan rakyat Papua yang semakin maju dan terorganisir menuju kemenangan, walau AMP menilai akibat sikap represif dan militeristik dan blokade informasi, demokrasi di Papua diperkosa dan kritis oleh Indonesia sendiri.
Roy Karoba, mantan ketua AMP komite kota Yogyakarta bernada sama. Peringatan Hanya ingin mmeringati hari aneksasi 1 Mei 1963, ada 259 orang ditangkap. Ini bentuk yang laama dan berualng terus menerus terjadi sejak 1 Mei 1963 di tanah Papua.
"Indonesia membuktikan dirinya bukan sebagai negara demokrasi, padahal di dunia ia menyatakan dirinya negara demokrasi yang menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi, demonstrasi damai dan lain-lain. Ini TIdak. Kemarin penolakan hari aneksasi Papua ke NKRI, 1 Mei 2015, ada 269 orang yang ditangkap. Ini cara-cara munafik," tegas Karoba.
Posko Papua Zona Darurat didirikan AMP di setiap wilayah untuk seluruh tanah Jawa. "Jawa Timur di Asrama Kamasan III Surabaya, wilayah Jawa Barat di Asrama Kamasan II Bandung, dan wilayah Jawa Tengah di asrama Kamasan I Yogyakarta," jelas Karoba.
Mikael Kudiai, sekretaris jenderal AMP komite kota Yogyakarta menjelskan, hingga tanggal 21 Mei dimana status rakyat bangsa Papua Barat dibahas untuk diterima dalam keluarga Melanesia (MSG) di Pasifik, Posko Papua Zona Darurat akan bikin banyak kegiatan mulai hari didirikan.
"Posko adalah sarana untuk mengoordinir setiap kegiatan sosialisasi, mimbar bebas, nonton film dan berbagai kegiatan lainnya untuk menyosialisasikan bahwa Papua Zona Darurat dengan membeberkan setiap perisitiwa yang terjadi di Papua kepada semua," tambah Kudiai.
Terkait aplikasi rakyat Papua yang diwakili ULMWP untuk diterima keluarga Melanesia (MSG) di Pasifik, AMP menyatakan mendukung penuh kerja-kerja ULMWP sebagai badan pemersatu perjuangan rakyat Papua Barat menuju kemerdekaan.
Sementara soal Jokowi yang berika grasi kepada 5 Tapol Papua dan janjikan papua bebas akses media asing, AMP menilai itu politik pencitraan Jokowi karena hanya menyentuh akibat-akibat atau percikan-percikan api dengan sengaja membiarkan akar masalahnya yang diabaikan.
"Akar masalahnya adalah soal ideologi, soal rakyat Papua yang ingin menentukan nasib sendiri. Itu dulu. Kemudian kita lihat pernyataan Menko Polkuham, usai Jokowi bilang Papua bebas akses media asing, menderinya bilang tetap ada sterilisasi, artinya status Papua tidak berubah, zona darurat," tegas ketua AMP Yogyakarta. (Admin/SAL/014/MS)
Sumber : MS
0 Komentar untuk "AMP Gelar Posko Papua Zona Darurat"