Salam Juang.
Semuanya ini memang diciptakan untuk terjadi. Sehingga ketika hal itu terjadi,
maka kita jangan pernah kaget setengah mati. Ini memang sudah biasa dalam
sebuah kehidupan. Namanya saja sebuah dinamika kehidupan.
Barangkali yang perlu kita tanyakan – banyak orang
bartanya – mengapa semuanya itu terjadi? Atau bisa jadi orang bertanya apakah
semuanya itu harus terjadi? Jawaban paling lengkap bisa kita peroleh dari “Orang Yang Telah Menjadikan Dinamika Itu
Sendiri”. Tetapi untuk memperoleh jawaban dari-Nya, apakah kita mampu untuk
bertanya? Ataukah kita hanya mampu untuk berkeluh kesah dalam hidup ini?
Entahlah! Tetapi, tidak. Kita harus menemukan dinamika hiduip itu sendiri. Kita
jangan hanya bisa berharap dan berkeluh kesah saja. Kita harus memahami arti
sebuah kehidupan.
Jangan pernah berpikir bahwa hidup ini akan berubah
warna dalam sekejap saja. Jangan bermimpi hidup ini akan selalu damai dan
tenteram. Jangan kira “hidup ini enak-enak” saja. Tidak. Hidup ini memang
sangat susah dipahami. Ada musim hujan, ada musim semi ada panas dan musim
gugur; ada saat tertawa, ada saat berduka; ada saat kenyang, ada saat lapar;
ada saat cinta dan kasih menjadi nyata, tetapi jangan lupa ada saat cinta itu
berubah menjadi kebencian dan dendam. Itulah hidup. Dia adalah kekal. Dia akan
selalu terjadi di dalam sesuatu yang namanya “kehidupan” itu. Ya, dia sudah,
sedang dan akan terjadi.
Yang menjadi masalah sekarang adalah mengapa
pergulatan antara semuanya itu terjadi? Ya, jika kita tidak mau berpikir jauh,
maka bisa kita katakan : semuanya itu memang ada dalam sebuah kehidupan.
Tetapi, barangkali yang penting juga adalah pergulatan itu dalam upaya untuk
menemukan sebuah nilai.
Nilai yang ingin dicari dalam pergulatan itu adalah
sesuatu yang inti dari sebuah kehidupan. Nilai itu memberikan sebuah kehidupan
yang memberikan kelegahan. Jadi, singkatnya adalah dinamika itu boleh terjadi
tetapi yang penting adalah dalam semuanya itu bertujuan untuk memperoleh arti
kebenaran yang mutlak. Sehingga yang penting adalah biarkalah dinamika itu
terjadi, tetapi dalam semuanya itu yang lebih penting adalah dalam upaya
menemukan inti sebuah kehidupan. Ini adalah tugas pengembaraan manusia di dunia
ini dalam upaya menuju “titik pemberhentian terakhir”.
Disana tidak akan ada dinamika lagi, karena yang
menang adalah “kebenaran” itu sendiri. Dia adalah dinamika tunggal, karena dia
telah menang. Dan memang inilah yang dicari, yang merupakan sebuah hasil dari
pergulatan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Penulis
Mecky Yeimo Sekertais I KNPB Pusat
0 Komentar untuk "BUTUH KONSISTEN"