Kepala Suku Pengendali 16 Suku Kabupaten Pegunungan, Lesman Tabuni (Suara Pembaruan/ Robertus Wardhy) |
Jayapura-Salam Juang. Pasca pengrusakan Perumahan Organda di
Abepura oleh 50-an orang yang menewaskan dua warga, Kepala Suku
Pengendali 16 Suku Kabupaten Pegunungan, Lesman Tabuni meminta maaf atas
kejadian tersebut.
"Saya meminta maaf kepada keluarga serta anak dan istri juga kepada
warga Perumahan Organda atas kejadian kemarin. Kami tua-tua adat
menegaskan bila mereka semua melakukan tindakan kriminal silahkan
diproses hukum," ujarnya di Polsek Abepura, Rabu (10/6) siang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (8/6) siang, warga Perumahan
Organda mengamuk dan membakar sembilan rumah yang terletak di atas
perbukitan dekat Perumahan Organda. Pembakaran ini merupakan imbas dari
penikaman yang dilakukan sekelompok warga yang bermukim di atas
perbukitan terhadap ketua RT 02/04, Perumahan Organda, Fredrik Lasamahu
hingga tewas di dalam rumahnya. Tak hanya itu, sekelompok orang ini juga
menikam hingga tewas Simon Teluke, yang saat itu hendak menolong ketua
RT-nya.
Akibat kejadian itu, lebih dari 20-an rumah di Perumahan Organda
dirusak oleh sekelompok orang dengan benda tajam dan lemparan batu, yang
mengakibatkan pintu dan kaca jendela rusak. Kemudian lebih dari delapan
motor dan hewan ternak juga ikut dibakar.
Kapolresta Jayapura, AKBP Jeremias Rontini menuturkan, sampai saat
ini polisi dan TNI masih menjaga lokasi kejadia. Ada 250 personel
gabungan yang disiagakan menjaga lokasi tersebut untuk menghindari
hal-hal lanjutan.
Motif sementara penyerangan warga, menurut Rontini adalah warga yang
bermukim di atas bukit dekat Perumahan Organda merasa tak senang dengan
adanya kegiatan siskamling yang digiatkan oleh warga yang bermukim di
Perumahan organda.
Padahal warga Organda justru merasakan manfaat adanya siskamling ini.
"Apalagi siskamling bisa menekan angka kriminalitas, seperti
pencurian dan sebagainya. Saat ini, kami juga terus mencari pelaku
penyerangan disertai pembunuhan. Polisi telah mengantongi identitasnya,"
ujarnya.
Sementara itu, pasca-penyerangan Perumahan Organda Abepura, Kota
Jayapura-Papua, warga Organada menuntut enam poin kepada pemerintah,
yaitu meminta pembangunan pos gabungan TNI-Polri didalam Perumahan
Organda.
Kelompok individu yang tidak memiliki identitas jelas, harus keluar
dari Perumahan Organda, jangan lagi ada pemukiman liar di sekitar
Perumahan Organda, identifikasi secara jelas rumah kos-kosan dan asrama
di sekitar Perumahan Organda.
Tindak tegas aksi pemalakan atau premanisme yang tidak bertanggung
jawab di Perumahan Organda. Kemudian tuntutan lainnya juga ditujukan
kepada pemilik tanah, agar tidak menjual tanahnya kepada orang-orang
yang tidak jelas, sebab akan berakibat pada konflik sosial. (Robertus Isidorus/FAB)
Sumber : Berita Satu
0 Komentar untuk "Kepala Suku di Abepura Minta Maaf atas Tragedi Perumahan Organda"