Hendrik Abnil Gwijangge (Sumber FB) |
Bandung-Salam Juang. Terkait
Kasus Pembakaran Gereja di Kabupaten Aceh Singkil dan pembakaran
Mushola di Kabupaten Tolikara Papua beberapa waktu lalu, disinyalir ada
pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja berupaya mengiring opini dalam
memainkan peran konspirasi intelijen tingkat tinggi. Dimana konspirasi
skenario intelijen ini disetting guna untuk kepentingan melemahkan dan
melengserkan pemerintahan dibawah kepemimpinan Jokowi saat ini.
Beberapa indikator penting yang dapat kita lihat adanya konspirasi
intelijen yaitu, pertama bahwa pembakaran mushola di Tolikara disetting
agar semua masyarakat Indonesia terutama masyarakat muslim bergerak
melawan umat nasrani untuk menciptakan intoleransi antar umat beragama
itu terwujud. Dengan demikian akan menggangu kehidupan berbangsa dan
bernegara. Jadi pembakaran Mushola beberapa waktu lalu itu diseting
tidak lain bertujuan untuk menciptakan ketidaknyamanan antar umat
beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan menggangu
semua aspek lebih khusus aspek agama, politik dan ekonomi dalam
kepemimpinan jokowi agar tejadi keos dan lemah dimata publik.
Disisi lain mereka juga paham betul bahwa gereja GIDI di Papua ada
hubungan kerjasama dengan gereja Kristen di Israel. Pada tahun 2006
gereja GIDI di Papua dan gereja di Israel ada melakukan perjanjian dalam
membina, mengembangkan, mengkaderisasikan dan meluaskan gereja GIDI di
seluruh dunia terlebih di Papua. Kemudian pada bulan Juni di Tolikara
gereja GIDI adakan seminar internasional, dalam seminar internasioanl
tersebut orang-orang Israel hadir dan mereka melakukan pembukaan
kegiatan tersebut. Sehingga memang ini sudah disetting adanya rekayasa
intelijen dalam pembakaran mushola yang bertepatan saat sholat Idul
Fitri berlangsung, dengan tujuan mengiring opini agar selain
memprovokasi warga negara agar terjadi ketidak harmonisan dalam
kehidupan umat beragama juga disetting agar aktor intelektual orang
Yahudi bangsa Israel yang hadir itu bisa ditangkap oleh negara, dengan
demikan diharapkan membuat hubungan antara Indonesia dan Isarael memanas
dan itu dampaknya akan lebih fatal lagi bagi indonesia didalam
kepemimpinan Jokowi, Namun Indonesia selamat karena misionaris asal
Israel tersebut tidak dijadikan aktor intelektual dan ditangkap.
Disi lain mereka paham betul dimana dibawah kepemimpinan Jokowi sebagai
Presiden dalam seratus hari masa kerjanya dalam suatu kesempatan dalam
forum asia-afrika Jokowi telah secara nyata dan terang-terangan mengecam
Israel dan mendukung Palestina merdeka. Sehingga hal itu akan bedampak
terhadap kebijakan moneter indonesia, dimana dolar akan naik dan rupiah
akan melemah. Hal ini sesunggunya, telah tepantau dan diketahui akan
dampaknya kedepan oleh orang-orang yang memainkan peran konspirasi
intelijen tersebut, karena ketika presiden Jokowi mengecam israel, sama
saja indonesia mengecam Yahudi otomatis Dana Moneter Internasional atau
International Monetary Fund (IMF) sebagai organisasi internasional yang
dikendalikan oleh orang-orang Yahudi yang berkantor pusat di Washington
D.C., Amerika Serikat. Akan menekan moneter indonesia sehingga rupiah
akan melemah dan dolar akan meningkat.
Ketika rupiah melemah
dan terpuruk, maka harga barang akan meningkat, daya beli masyarakat
menurun dan banyak perusahaan akan colaps dan jatuh bangkrut, maka
otomatis akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dimana-mana. Maka
buruh-buruh/karyawan dan masyarakat akan tidak puas dengan kepemimpinan
jokowi dan melakukan demo, untuk melengserkan jokowi mundur dari
jabatan. Bahkan informasi Intelijen siknal pengambilalihan kekuasaan
jokowi itu sudah ada,dimana abilah krisis ekonomi mulai terpuruk maka
maka dapat dibentuk WANTANNAS (Dewan Ketahanan Nasional) sebagai lembaga
yang bertanggungjawab dalam kondisi darurat nasional, agar segera
membentuk Kirkastra (Perkiraan Keadaan Strategis) dalam bentuk Kirpat
(Perkiraan Cepat). Dimana sebenarnya diketahui, dalam UU No. 6 Tahun
1946 tentang Keadaan Bahaya, WANTANNAS yang saat itu bernama Dewan
Pertahanan Negara dibentuk sebagai pemegang kekuasaan keadaan darurat.
Dan ketuanya menjabat sebagai Perdana Menteri. Dengan demikian apabila
ekonomi Indonesia justru makin terpuruk, maka Dewan Ketahanan Nasional
(WANTANNAS) ini dipersilahkan untuk “mengambil alih” kekuasaan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dan apabila kita
tinjau kembali kepemimpinan Jokowi ini dalam setahun terakhir memang
kurang memberikan kepuasan terhadap publik, lebih khusus lagi dalam dua
bulan teakhir kemarin ini, dimana rupiah sudah sangat mengkhawatirkan
hampir mencapai level 15 ribuh perdolar US. Namun dengan adanya paket
kebijakan Ekonomi yang dikeluarka negara setidaknya sedikit dapat
menekan pertumbuhan ekonomi indonesia yang terus merosot. Sehingga
Konspirasi intelijen yang telah diseting ini belum memberikan dampak yg
berarti sehingga mereka setting lagi Pembakaran Gereja di Kabupaten Aceh
Singkil karena mereka tahu betul hanya isu agama lah yang paling
sensitif di indonesia, dan isu agama ini pula yang paling efektif untuk
memprovokasi warga negara sehingga mengganggu kehidupan berbangsa dan
bernegara yang akan berdampak pada aspek ekonomi dan politik terganggu.
Oleh karena itu, saya menghimbau kepada Kepala Badan Intelijen Negara
(BIN) Bapak Sutiyoso, untuk lebih pekah dalam mengelola data informasi
intelijen secara akurat dan harus mampu memetahkan potensi-potensi yang
akan mengancam integritas keamanan nasional serta mengganggu kebijakan
negara baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang secara cermat.
Sebab konspirasi intelijen ini terjadi bukan hanya diluar sistem tetapi
didalam sistem pun kosnpirasi intelijen untuk menjatuhkan dan melemahkan
kepemimpinan jokowi itu sedang terjadi dan berlangsung, yang dimainkan
oleh orang-orang prefesional di negara ini, sehingga kedepan ini masih
banyak tantangan dan kemungkinan-kemungkinan perluh adanya deteksi dini
guna tidak terjadinya kecolongan-kecolongan informasi intelijen lagi.
Hendrik Abnil Gwijangge, S.H.,M.Si, adalah Ketua "Lembaga Investigasi
dan Informasi Kemasyarakatan" (LIDIK) Propinsi Papua yang juga Peraih
Penghargaan Tertingi dari Markas Besar TNI Sekolah Staf dan Komando RI
dari Tiga Angkatan (TNI AD, TNI AL dan TNI AU) Dalam Upaya Aktualisasi
Semangat Perjungan Bangsa Guna Memantapkan Kepemimpinan TNI Dalam Rangka
Menjaga Keutuhan NKRI.
Bandung, 19 Oktober 2015
Ketua LIDIK Papua
Hendrik Abnil Gwijangge, S.H.,M.Si
0 Komentar untuk "LIDIK PAPUA : PRESIDEN JOKOWI DI INGATKAN UNTUK WASPADA TERHADAP KONSPIRASI INTELIJEN TINGKAT TINGGI YANG MELEMAHKAN PEMERINTAHANNYA."