Presiden Negara Rakyat Nusantara |
Jakarta-Salam Juang. Saudara-saudara di Papua. "Sekali merdeka, tetap merdeka." Menyambut Peringatan 1 Mei 1963. Kami bersama teman-teman pergerakan yang berada di luar Papua, tetapi
mendukung merdekanya Papua, kami menyerukan "sekali merdeka,tetap
merdeka !."
Negara Rakyat Nusantrara sebagai Gerakan yang sejalan
dengan perjuangan Papua Merdeka, akan selalu berada bersama
saudara-saudara semampu kami.
Sebagai sesama insan manusia dan
gerakan yang anti dengan penjajahan dan imperialisme, kami menegaskan
bahwa kita akan menang. Kemenangan ini tidak lama lagi, karena Negara
Indonesia yang merupakan Negara kolonial, pasti bubar.
Kemerdekaan Papua adalah hak dari bangsa Papua. Perlu saya jelaskan,
bahwa kekuatan dan potensi Papua untuk menjadi Negara yang berdaulat dan
merdeka 100% adalah kepastian.
Coba lihat kekuatan sumber daya
alam dan sumber daya manusianya. Berapa jumlah kandungan emas dan
lainnya yang ada di dalam bumi papua. Juga kita lihat berapa kali
pelajar papua menjadi juara dunia olimpiade matematika tingkat dunia.
Hanya saja, bangsa Papua di tindas, dihisap dan di bodoh-bodohi oleh
kelompok imperialis yang selalu membawa-bawa slogan persaudaraan. Mereka adalah pencuri, rente dan pembunuh kejam.
Mereka gunakan Negara-Negara sebagai alat produksi mereka dan bangsa-bangsa di jajah mereka.
Pada 1949, Konferensi Meja Bundar di lakukan di Belanda, sebagai bentuk
pengadilan atas bangsa-bangsa Nusantara. Mereka menempatkan Kerajaan
Belanda sebagai pemimpin Republik Indonesia Serikat (saat itu, Papua
belum berada dalam Indonesia). Ini sebuah arti dari pemberian
kemerdekaan dari Kerajaan Belanda kepada Negara-Negara Nusantara, akan
tetapi hanyalah kemerdekaan semu. Kemerdekaan adalah berdiri sama
tinggi, duduk sama rendah. Dan dengan merdeka, kita akan bekerjasama
secara seimbang. Nyatanya saat ini, seluruh kekayaan Nusantara juga di
kuasai kelompok penindas atas nama persaudaraan.
Tidak lama
kemudian, terjadi pengambil alihan Papua, oleh Indonesia, karena
dibelakang Indonesia juga ada kepentingan penjahat persaudaraan
tersebut.
Ini harus kita akhiri, dan harus benar-benar terwujudnya cita-cita kemerdekaan yang hakiki. Bukan kemerdekaan semu.
Perlawanan, Gerakan, Politik, Diplomasi kesemuanya harus mengarah pada tujuan utama, yaitu Merdeka.
Sekali merdeka, tetap merdeka !!!
Presiden Negara Rakyat Nusantara.
0 Komentar untuk "Seruan Presiden Negara Rakyat Nusantara Menyambut Peringatan 1 Mei 1963"