Arnold Clemens Ap (Ist) |
Salam Juang-Numbay. Arnold Clemens Ap, lahir di pulau Numfor, Biak
1 Juli 1945 menyelesaikan studi sarjana Muda Geografi dari Uncen. Sewaktu jadi
mahasiswa, ia turut bersama sejumlahmahasiswa Universitas Cenderawasih dalam
demonstrasi menantang kunjungan utusan PBB, Ortiz Sans, untuk mengevaluasi hasil
Pepera 1969.
Setelah hasil Pepera memperoleh
pengesahan oleh PBB, tampaknya ia menyadari bahwa pendirian suatu negara Papua
Barat yang terpisah dari Indonesiaterlalu kecil "peluangnya." Kemudian
ia berusaha memperjuangkan agar orang Irian (sekarang Orang Papua) dapat
mempertahankan "identitas" kebudayaannya, meskipun
tetap berada dalam konteks negara RI. Dalam kapasitasnya sebagai ketua Lembaga
Antropologi dan kepala museum yang diberi nama Sansakerta, Loka Budaya,
iamendirikan sebuah kelompok seni-budaya yang mereka namakan
"Mambesak". Tujuan Mambesak sebagai suatu gerakan kebudayaan dan
kesenian adalah untuk menyelamatkan seni dan budaya penduduk Irian Jaya
(sekarang papua) agar tidak punah dimakan peradaban modern, akibat derasnya
proses pembangunan. Namun Mambesak, sebagai gerakan kebudayaan yang ingin
menyelamatkan serta melestarikan seni, budaya penduduk Irian, ternyata dipandangsebagai
bahaya "laten" oleh aparat keamanan karena membangkitkan semangat
nasionalisme Papu.
Walhasilnya, pada 30 Nopember
1983, Arnold AP ditahan oleh militer Indonesia. Sebelum dan sesudahnya, sekitar 20
orang Papua yang umumnya terdiri atas cendekiawan, dosen, serta, mahasiswa
Uncen dan pegawai Kantor Gubernur Irian Jaya di Jayapura ditahan dan diselidiki
karena oleh pihak aparat keamanan diindikasikan adanya aspirasi politik dalam
kaitan dengan OPM.
Group Mambesak |
Penahanan tokoh budayawan Irian Jaya
ini berbuntut dengan "hijrahnya" sejumlah dosen, mahasiswa, maupun
pegawai Pemda Tk I Irian Jaya menyeberang perbatasan menuju negara tetangga PNG,
Februari1984. Hampir pada waktu yang sama, di Jakarta empat pemuda Papua --
yang mempertanyakan nasib penahanan Arnold AP ke DPRRI, akhirnya terpaksa
meminta suaka politik ke kedutaan besar Belanda.
Pada 26 April
1984, sang budayawan Arnold AP meninggal dunia
ditembak oleh aparat keamanan yang diskenariokan melarikan diri dari LP Abepura di
Jayapura (Robin Osborne, 1985 dan 1987: 152-153). Kematian sang budayawan,
yang dianggap berhasil mengakumulasikan dan mengintegrasikan kebudayaan
masyarakat Irian Jaya, dijadikan "simbol" pengukuhan terhadap
identitas dan jati diri orang Papua, yang merupakan cikal bakal tumbuhnya rasa
nasionalisme Orang Papua
Mambesak
Mambesak adalah suatu Group
kebudayaan/musik daerah Papua yang didirikan pertama kali di Universitas
Cendrawasih Jayapura tahun 1978 yang di pelopori oleh Arnold C.Ap
Kata "mambesak" di ambil dari
bahasa Biak yang berarti burung suci (burung Cendrawasih) walaupun saat ini ada
beberapa penulis yang mengartikan mambesak sebagai "burung nuri".
Group Mambesak, membangkitkan kembali
kesadaran masa akan jati dirinya sebagai Bangsa Papua yang di lakukan oleh
Arnold Ap ini bagi Ibe Karyanto adalah berusaha membangun budaya pembebasan
bagi rakyatnya yang tertindas dalam bidang seni sekalipun karena dominasi musik
gereja dan musik melayu yang sedang melanda Tanah Papua saat itu. Arnold Ap
dengan Grup Mambesaknya yang terus menggeliat di Tanah Papua membangun begitu
banyak kesadaran di tingkat masa rakyat mampu membangkitkan bukan cuma
kesadaran dirinya tapi juga kesadaran politik. Sehingga tak heran kalau
lagu-lagu mambesak pada tahun 80-an hingga tahun 90-an menyebar sampai ke
daerah paling jauh di pedalaman Papua bahkan sampai disiarkan oleh siaran radio
Papua Nugini (George Junus Aditjondro,2000)
Daftar Label Kaset "mambesak"
Vol.I Tahun 1978
Vol II Tahun 1980
Vol III Tahun 1980
Vol IV Tahun 1982
Vol V Tahun 1983.......(
Tolong Diralat......Kalau salah )
Dll
Sedikit dari Lagu-lagu mambesak bisa
didengar di Dinding FB "Mam'besak Seri Lagu Rakyat Papua" Klik
0 Komentar untuk "Arnold Clemens Ap Pemersatu Orang Papua Melalui Seni Music"