Kapolda Papua Paulus Waterpau Memberikan Pernyataan dimedia Jaya Tv (Ist) |
Oleh : Ones Suhuniap
Salam Juang-Numbay. Apa
pun ko akan lakukan, untuk kriminalisasi perjuagan damai KNPB aku takan pernah
gentar. Kriminalisasi perjuagan KNPB saat ini dengan isu penemuan jenata dan amunisi di
Sentani jayapura hanya politik adu domba membungkam ruang demokrasi di Papua.
Sebab sudah tau bahwa, kau adalah kolonial. Jadi wajar jika anda kriminalisasi kami dengan politik adu domba yang merupakan lagu lama.
Sebab sudah tau bahwa, kau adalah kolonial. Jadi wajar jika anda kriminalisasi kami dengan politik adu domba yang merupakan lagu lama.
Ko memfitnah kami dengan skenario yang engkau mainan
seperti Sinetron.
Publik indonesia dan rakyat Papua saudah tau tentang perjuagan kami dengan
kerakan sipil kota.
apa yang kau lakuan saat ini menunjukan ketidak mampuan
untuk menyelesaikan seyumlah kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh Militer
di Papua.
KNPB tidak akan pernah gentar dengan sekenario busuk mengalikan perhatian
rakyat Papua terhadap kasus Tolika, kasus Yahukimo dan Kasus Paniai dan Kasus
timika.
Hari kita sedang menjaksikan bahwa, di Papua sedang
menerapkan system orde baru lagi. selamat tinggal reformasi selamat datang orde
baru.
Tidak ada lagi ruang demokrasi di Papua, Apartheid masih
ada di Papua sekalipun dunia sudah mengakui penghapusan apartheid.Pemusnahan
Etnis Papua (Strategi jitu apartheid gaya baru Pemerintah Indonesia
Fenomena kekerasan yang menimpa Rumpun Melanesia di Papua Barat dapat digolongkan dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Sebab, kekerasan, intimidasi, eksploitasi, pemerkosaan, hingga pembunuhan penduduk asli Papua Barat itu melanggar nilai-nila kemanusiaan. Pelanggaran itu tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga berbentuk kekerasan budaya, ekonomi, politik, hingga agama. Ada anggapan bahwa Aneka kekerasan yang dilakukan oleh Indonesia terhadap penduduk asli Papua Barat bukan tanpa sengaja, melainkan justru merupakan rekayasa politik pemerintah Indonesia untuk menguasai pulau "cenderawasih" .
Terlepas benar atau tidak anggapan itu, yang jelas,
besarnya hasrat Indonesia untuk menguasai tanah Papua Barat telah
memarjinalisasi dan menindas Rumpun Melanesia. Saat ini, Eksistensi etnis
Melanesia di Papua Barat terancam musnah (punah). Mereka telah menjadi orang
nomor dua di negerinya sendiri (Indonesia).
Ironisnya, sejak terintegrasinya Papua Barat ke dalam
NKRI, penduduk asli Papua Barat menjadi objek praktek politik genosida
(pemusnahan etnis secara sistematis dan terorganisir) NKRI. Berbagai bukti
kekerasan yang dilakukan Indonesia terhadap penduduk asli Papua Barat yang
tersaji dalam buku ini, merupakan justifikasi dari praktek pemusnahan Rumpun
Melanesia oleh bangsa Indonesia.
Buku yang berjudul PEMUSNAHAN ETNIS MELANESIA, Memecah
Kebisuan Sejarah Kekerasan di Papua Barat yang ditulis oleh Socratez Sofyan
Yoman, ini memotret fenomena-fenomena kekerasan yang menimpa penduduk asli
Papua Barat sejak terintegrasinya Papua (1 Mei 1963 - sekarang) ke dalam NKRI.
Socratez berhasil mendemonstrasikan secara gamblang, kritis, jujur, dan
transparan berbagai kasus kekerasan yang menjadi bukti adanya praktek politik
pemusnahan ras secara sistematis tersebut.
Baca Juga Polda Akan Ambil Langkah TerhadapKNPB
Penulis Sekertaris Umum Pusat Komite Nasional Papua Barat [KNPB]
0 Komentar untuk "KNPB TIDAK AKAN GETAR ATAS KRIMINALISASI KNPB OLEH KAPOLDA PAPUA"