Salam Juang-Batavia. Gereja Bethel Indonesia
melalui gembala sidan pembina Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
menyampaikan tahun ini tahun 2016 adalah”tahun pembebasan seutunya”dan
itu menjadi dasar thema bagi Gereja Bethel Indonesia.
Bicara
pembebasan pasti ada situasi yang beruba dan terlepas dari suatu yang
bersifat negatif.Pada minggu pertama di tahun ini saya setelah masuk
dalam gereja saya melihat lembar warta jemaat yang dibagikan oleh
pelayaan jemaat saat masuk,setelah saya
baca warta jemaat itu,misi gereja dari pada GBI sangat berkesan buat
saya,karena seketika saya membaca saya memaknai dengan nasib kehidupan
Papua saat ini karena tentunya Orang Papua dan Tanah Papua sedang
merindukan yang namanya pembebasan yang seutunya,misi dari pada GBI
diatas ini akan lebih super/berarti apabila dipaparkan untuk semua
gereja di tanah air Papua karena sangat sesuai dengan situasi Papua saat
ini.
Persekutuan
gereja-gereja ditanah Papua harus mendorong/menciptakan ruang-ruang yang
bersifat pembebasan,pelayanan,doa-doa harus dijalankan agar kehidupan
manusia tidak dikendalikan keadaan yang memburuk itu.Gereja boleh
berbicara kedamaian tapi situasi tanah Papua dan atmosfir dari pada
setiap kota di Papua belum aman sama saja kita berbicara dibalik tembok
yang tinggi tanpa ada titik temunya.
Gereja harus memberikan misi
yang berkaitan dengan kedamaian yang membebaskan antara umat manusia
secara sosial bukan pribadi lepas pribadi,gereja harus bicara kebebasan
bangsa sesuai situasi sekarang karena orang Papua damai dan tidak ada
pada titik kemerdekaan yang hakiki pagi tanah Papua karena situasi
selalu dibuat harus membenci,marah,membunuh dan berbagai hal lainya
kepada bangsa Penjajah.
Catatan Penulis Nomensen Douw Mahasiswa Papua Kulia di Jakarta
0 Komentar untuk "GEREJA HARUS BICARA KEBEBASAN SEUTUNYA"